Gejala Fisik Stress
“Dengarkanlah tubuh anda”. Tiap pelari
pemula diberitahu hal ini. Hasil kerjanya akan mencerminkan penanganan anda
terhadapnya. Ada beberapa pertanda stress yang umum dikomunikasikan tubuh anda,
yaitu :
1.
Problem
jantung. Stress bisa menyebabkan nyeri di dada dan gangguan jantung, termasuk
rasa tertekan atau sakit di daerah jantung, jantung berdebar – debar dan denyut
tak teratur.
2.
Tekanan
darah tinggi. Suatu reaksi terhadap suatu implus stress adalah tekanan darah
meningkat. Stress terus menerus akhirnya bisa membawa pada tekanan darah tinggi
yang kronis.
3.
Ketegangan
otot. Ketegangan otot ini tergantung pada tingkatan stress maupun lamanya
keadaan stress berlangsung. Beberapa orang bisa benar – benar merasakan otot
mereka menegang, sementara yang lainnya hanya merasakan nyeri.
4.
Sakit
kepala. Suatu akibat normal dari ketegangan otot yang berlangsung lama adalah
tension headache (sakit kepala oleh ketegangan). Ini biasanya berhubungan
dengan ketegangan otot dalam leher dan daerah sekitar kepala. Memutar – mutar
kepala dan bahu adalah cara effektif untuk problem ini.
5.
Kaki
tangan dingin. Ketegangan otot bisa mengurangi aliran darah ke sel – sel otot.
Hal ini mengganggu peredaran darah dan mengakibatkan kaki serta tangan terasa
dingin. Digiatkannya kelenjar – kelenjar keringat pun ikut mendorong perasaan
dingin dengan menguapnya keringat tersebut.
6.
Pernapasan
dangkal. Suatu reaksi stress yang umum adalah menarik napas. Pernapasan akibat
stress bisa menjadi otomatis dan membuat pernapasan normal menjadi makin sulit.
7.
Pusing
dan mual. Stress dan ketegangan fisik dalam jangka panjang bisa menyebabkan
mual dan pusing. Reaksi demikian bisa timbul amat mendadak.
8.
Gangguan
pencernaan. Stress mempengaruhi fungsi lambung dan usus, hal ini menyebabkan
masalah pencernaan dan buang air besar yang nyeri. Selain itu, bisa menyebabkan
sekresi beberapa hormone yang berlebihan.
9.
Susah
tidur. Anda akan mengalami sulit tidur dengan pikiran penuh stress dan
kecemasan. Tidur terlalu sedikit akan menurunkan daya tahan tubuh terhadap
implus stress yang baru.
10. Kesulitan menstruasi. Beberapa
penelitian menunjukkan bahwa menstruasi normal bisa dengan mudah dipengaruhi
stress. Hal ini mengakibatkan menstruasi tidak teratur atau berhenti dalam
jangka pendek ataupun panjang. Berkurangnya kesuburan pun bisa diakibatkan
stress.
Gejala Mental Stress
1.
Kegugupan
dan kecemasan. Suatu hal yang wajar kita menjadi gugup bila menghadapi situasi
baru, misalnya bertanding, bertemu lawan – lawan baru, dll.
2.
Iritabilitas
(mudah terganggu). Suatu gejala dini stress adalah sifat iritabilitas, terutama
kepekaan terhadap bunyi.
3.
Kegelisahan.
Kegelisahan yang berhubungan dengan stress biasanya menyebabkan anda bekerja
tanpa tujuan, melompat dari satu hal ke hal lain dan tidak menyelesaikan
apapun.
4.
Kelelahan
kronis. Keadaan stress sering membawa pada suatu peningkatan permulaan dalam
energy, dan banyak orang menyelesaikan banyak hal bila mengalami stress.
5.
Kemampuan
performansi yang berkurang. Kegugupan spontan dan kecemasan mengurangi
kemampuan mental dan fisik anda. Memacu diri anda tanpa istirahat akan membuat
anda kurang bekerja secara effektif. Misalnya seorang pemain bola yang
bertanding kurang memuaskan dibanding saat latihan.
Cara Mengatasi Stress
1.
Menerangkan
tindakan kita. Hal ini memberi dalih bagi tindakan-tindakan kita yang
digambarkan dalam sebuah ungkapan-ungkapan berikut.
“Saya tidak akan membiarkan pertandingan yang
terbaik diambil dari saya”. Ini adalah suatu pertahan psikologis terhadap
kekalahan, frustasi, atau kecemasan.
“Lakukan atau mati”. Sebagai pertahanan psikologis
anda mungkin mengklaim bahwa tindakan anda adalah perlu.
Contohnya seperti yang diungkapkan oleh Phil
Mickelson, seorang pemain golf dalam suatu wawancara mengatakan, “Saya tidak
peduli apakah saya pernah memenangkan pertandingan besar. Saya tidak akan
memainkan pertandingan ini tanpa menikmatinya, tanpa keasyikan yang saya miliki
sekarang ini.”
2.
Menentukan
tujuan. Hidup menjadi kurang berarti tanpa ada tujuan. Tapi apakah tujuan
tersebut sesuai? Tujuan yang terlalu tinggi akan menimbulkan stress apabila
tidak dapat dicapai. Misalnya seorang pemain badminton pemula memiliki tujuan
menjadi pemain badminton terbaik di dunia dan dikenal banyak orang. Selain itu,
terlalu banyak tujuan yang tak penting juga dapat menimbulkan stress.
3.
Perasaan
humor. Sebagian orang kehilangan rasa humor saat mengalami stress. Perasaan
humor merupakan suatu mekanisme pertahanan untuk menghadapi stress. Memang ini
akan membantu penyakit yang disebabkan oleh stress.
4.
Berpikir
positif. Sampai batas tertentu, jalan pikiran anda akan menentukan bagaimana anda
menghayati suatu kejadian dan bagaimana reaksi dan perasaan anda. Dengan
menemukan hal yang positif dalam segala situasi, dan memandang secara
konstruktif kepada pengalaman, anda akan dibekali emosi yang baik untuk
menangani kesulitan anda. Contoh ungkapan yang positif yaitu “ Saya sudah siap
fisik maupun mental untuk bertanding kapan saja”.
5.
Keterbukaan.
Memendam suatu tekanan dan emosi akan menyebabkan stress besar dan akhirnya
membawa pada suatu “ledakan”. Anda mungkin harus lebih terbuka. Berbicaralah
pada sesorang yang bisa mengerti dan bisa anda percaya.
6.
Penerimaan.
Suatu penyebab yang umum dari stress adalah ketidaksanggupan untuk menerima
secara realistis hasil yang diperoleh dalam pertandingan. Anda mngkin
menyesalkan diri anda sendiri. Tapi cobalah meyakini bahwa tindakan anda adalah
yang paling tepat seperti yang telah diatur Tuhan anda. Belajarlah untuk
menerima diri anda sendiri dengan suatu sikap positif.
Daftar
Pustaka
Waitz,
Grete. 1984. Mengatasi Ketegangan Bersama
Grete Waitz. Terjemahan Sinta A.W. Bandung : PT Angkasa.
Manz,
Charles C. 2007. Emotional Discipline 5
Langkah Menata Emosi untuk Merasa Lebih Baik Setiap Hari. Terjemahan
Aloysius Rudi Purwanta. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama.